Hari ini sama seperti hari-hari lainnya diantara perasaan yang tidak biasa.
Ketika itu baru aku sadar bahwa aku telah cemburu.
Ketika kamu mendekat kearahnya.
Ketika aku merasa tak lagi memiliki hak walau hanya memandangmu dari kejauhan.
Ketika itu pula aku ingat saat kau mengajakku mengobrol, saat kau tertawa karena candaanku dan saat kau memainkan gitarmu didepanku.
Apa mungkin kau tak sadar tentang sorotan mataku yang berbeda dari perempuan lainnya saat memandangmu.
Atau mungkin pandanganku yang sangat lekat itu belum membuatmu sadar bahwa perasaan itu ada.
Temanmu yang kau petik setiap hari itu sudah menunjuk kearahku yang melihat permainan gitarmu.
Bagaimana pun juga, gitarmu hanya membisu, ditambah pemiliknya yang tak juga sadar.
Tapi itu semua dulu.
Berbekal kenangan masa lalu itu, aku mulai berpikir.
Kadang aku berpikir, antara kau dan dia hanya ada sandiwara untuk membuatku cemburu.
Tapi aku sendiri merasa tak yakin akan pemikiranku itu.
Apa kau tahu bertapa aku merasa sangat bodoh?
Seharusnya aku sudah berpikir bahwa hal ini pasti terjadi.
Harusnya aku bisa menduga bahwa kau akan bahagia bersama perempuan yang bukan aku.
Cinta yang awalnya membuat sepanjang waktu adalah siang, sekarang menjadi malam yang tak ada akhirnya.
Perasaan sedih, kecewa, lelah dan perasaan buruk lainnya menjadi nyata dalam bentuk luka.
Bodohnya, aku tak pernah memikirkan tentang itu.
Perempuan bodoh ini menganggap semua perhatianmu itu pertanda bahwa kau jatuh cinta padanya.
Perempuan bodoh ini pikir bahwa cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
Perempuan bodoh ini sudah tergores oleh luka tak kasat mata.
Perempuan bodoh ini merasa semakin bodoh ketika sadar, perhatian yang kau berikan sama saja dengan perhatian yang kau berikan pada perempuan lainnya.
Perempuan bodoh ini merasa semakin bodoh karena ia sendiri tak pernah tahu bagaimana perasaan laki-laki pujaannya padanya.
Perempuan bodoh ini merasa semakin bodoh ketika ia berharap bisa mengobati luka itu, tetapi yang terjadi malah luka itu semakin besar dan menganga.
Ini tak pernah aku bayangkan, melupakanmu menjadi hal paling sulit yang harus aku lakukan.
Apa mungkin suatu saat nanti kau sendiri yang akan mengobati lukaku?
Kata orang cinta itu indah, tetapi apa orang-orang itu tahu sisi rapuh cinta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar